Merdeka.com - Bus sewaan yang mengangkut 22 anggota Ditshabara Polda NTT, yang baru selesai diperbantukan atau BKO pengamanan unjuk rasa kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo dan Pulau Padar, terbalik di jalur Ruteng-Aimere, Desa Tengku Taeng, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Jumat (5/8) sekitar pukul 21.00 WITA. Dua orang personel dilaporkan mengalami luka-luka akibat
Dampek, Vox NTT- Partai 8 besar Turnamen Bupati Cup VI Manggarai Timur yang berlangsung di Dampek, Kecamatan Lamba Leda Utara mulai bergulir lagi setelah sempat diistirahatkan sehari. Dalam pertandingan babak 8 besar itu ada dua tim kecamatan yang sudah memastikan tiket ke semifinal, yakni Rana Mese dan Lamba Leda Selatan. Rana Mese lolos ke semifinal setelah mengalahkan tim tuan rumah Lamba Leda Utara dengan skor tipis 1-0. Sedangkan Lamba Leda Selatan lolos ke semifinal setelah sukses menundukan Sambi Rampas melalui drama adu tendangan penalti. Menariknya, dua tim yang lolos ke semifinal ini merupakan tim yang berstatus runner up grup asal pantai selatan. Meski ajang Bupati Cup VI ini digelar di pantai utara, tim pantai selatan juga ternyata mampu berbicara banyak di tanah orang. Rana Mese yang berstatus runner up grup C berhasil mengalahkan tim tuan rumah yang berstatus juara grup A. Sedangkan Lamba Leda Selatan yang berstatus runner up grup D berhasil mengalahkan juara grup B Sambi Rampas. Lolosnya kedua tim runner up itu diperjuangkan melalui pertandingan dramatis. Mereka pun mampu membalikan prediksi pencinta si kulit bundar. Sebut saja pertandingan dramatis antara Sambi Rampas Vs Lamba Leda Selatan. Banyak para pencinta si kulit bundar lebih menjagokan Sambi Rampas dalam pertandingan itu. Pertama, Sambi Rampas datang dengan status juara grup B. Kedua, Sambi Rampas lebih diuntungkan dari dukungan suporter. Ketiga, Sambi Rampas punya banyak pemain mumpuni yang berkiprah ke luar. Demikian pun tuan rumah Lamba Leda Utara. Pertama, tuan rumah datang dengan status juara grup A. Kedua, tuan rumah bermain di tanah sendiri. Ketiga, tuan rumah didukung dengan suporter yang banyak. Keempat, tuan rumah punya pemain-pemain hebat. Tetapi hasilnya sungguh di luar prediksi. Kedua tim yang berpusat di pantai utara itu harus menguburkan impian mereka melangkah ke semifinal. Pelatih Sambi Rampas, Warka Jaludin mengatakan, pihaknya menerima dengan lapang dada atas hasil pertandingan yang diraih anak asuhnya. Meski belum mampu melangkah ke babak semifinal ia merasa puas dengan penampilan skuad Sambi Rampas di partai 8 besar itu. “Kami sudah menampilkan yang terbaik, kendati hasilnya belum memuaskan. Terima kasih untuk dukungan suporter Sambi Rampas dari awal pertandingan sampai pada hari ini. Semoga di turnamen berikutnya kami bisa tampil yang lebih baik lagi,” kata Warka. Sementara itu, Kapten Sambi Rampas, Kaizz Finanda menyampaikan permohonan maaf untuk seluruh tim dan suporter karena belum mampu membawa tim nya melangkah lebih jauh. “Terima kasih dukungan selama kami bertanding. Para Suporter maaf yah kami belum bisa membawa Sambi Rampas ke babak selanjutnya,” tulis kaizz dalam unggahan storinya. Kontributor Berto Davids Editor Ardy Abba Beritadan foto terbaru Berita Manggarai Timur hari ini - Promosikan Prodak UMKM Binaan, Bank NTT Cabang Borong Gelar Expo Pada Momen HUT Ke-60 Bank NTT *Oleh Frans Bukardi, SS Sejuh ini, Covid-19 telah menimbulkan dua sisi dampak sekaligus, baik yang positif, maupun negatif. Yang positif misalnya percepatan literasi digital masyarakat. Era baru serba “online” atau “daring” merambah ke semua sektor kehidupan. Budaya ini menggantikan pola lama serba manual “face to face procedure. Pelayanan barang dan jasa, lebih mudah, cepat dan dekat. Semua ada di ujung jari dan layar android. Namun, di balik itu, terdapat pula kekurangannya. Salah satu sektor yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 ini adalah Pariwisata. Banyak pekerja usaha-usaha jasa pariwisata yang dirumahka dan beralih profesi. Tingkat hunian hotel menurun. Anggaran belanja pembangunanpun tersedot untuk upaya penanggulanagan dampak pandemi agar terkendali. Pertumbuhan ekonomi di setiap negara dihitung ulang. Jutaan orang di seluruh dunia meninggal. Selama dua tahun ini warga dunia menghabiskan hari-hari mereka untuk belajar, belanja, bekerja, berbisnis dari rumah. Semua, harus membiasakan diri dengan kehidupan “new normal” yang cenderung membosankan. Masyarakat dipakasa menerima kehidupan baru ini demi keselematan diri dan sesama. Masih menarikkah membicarakan sektor pariwisata ini di tengah pandemi dan pascaCovid-19? Tulisan ini adalah sari pemikiran penulis saat menjadi salah satu peserta pada kegiatan Seleksi Calon Pimpinan Tinggi Pratama Tahun 2021. Hemat penulis, ide ini layak didiskusikan dan dikritisi feed back. Ini terutama karena fungsi dan peran sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah. Tiga Keprihatinan Bersama Keprihatinan dan perhatian serius seluruh komponen masyarakat daerah ini mesti mencakup tiga soal berikut. Pertama, Perpres Nomor 63 Tahun 2020. Menurut peraturan tersebut, Kabupaten Manggarai Timur masih dikategorikan daerah tertinggal bersama 62 kabupaten lainnya, termasuk 22 kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat. Tingkat perekonomian masyarakat, sumber daya masyarakat, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan dan aksesibilitas ternyata belum mengalami perubahan berarti dinyatakan tertinggal untuk pertama kalinya pada tahun 2015 Perpres No. 131 Tahun 2015. Berbeda dengan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat, kini sudah meninggalkan status tertinggalnya. Kedua, kualitas Indeks Pembangunan Manusia masih berkategori sedang. Kabupaten Manggarai Timur masih berada pada peringkat ke-21 dari 22 kabupaten dan kota Se-Provinsi NTT atau hanya terpaut 0,85 dari kabupaten juru kunci Kabupaten Sabu Raijua atau naik 0,20 point dari tahun 2017. BPS NTT, 2020. Indikator-indikator sebagai parameter IPM diakui dunia internasional. UNDP selaku pencetus IPM ini meyakini bahwa daya beli masyarakat, umur harapan hidup dan lama pendidikan menjadi parameter kunci indikator keberhasilan pembangunan sebuah negara baca daerah; Ketiga, hasil survei Litbang Kemenpan-RB tahun 2020 menyebutkan bahwa Kabupaten Manggarai Timur merupakan salah satu daerah kabupaten yang inovasinya di-disclaimer bersama dengan 55 kabupaten lainnya yang sebagian besar berada di wilayah Timur Indonesia edisi 18 Juni 2020. Tiga hal dimaksud menurut hemat penulis, mesti menjadi arah pergerakkan semua elemen yang ada di daerah ini. Kekuasaan-kekuasaan yang dimiliki elemen masyarakat Eksekutif, Legislatif dan Masyarakat seyogyanya diarahkan bersama-sama untuk mengurai, menemukan solusi, menghilangkan atau setidaknya meminimalisasi ketiga soal tersebut di atas. Karena itu, dibutuhkan langkah percepatan yang terukur dari segi waktu dan hasil pada setiap sektor pembangunan menjadi pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan. Penggerak Ekonomi Daerah Dalam rentang waktu 2019-2024, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penopang visi Sejahterah Kabupaten Manggarai Timur. Untuk mewujudkan visi itu dua misi yaitu pengembangan ekonomi unggulan berbasis pariwisata, menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan inovatif. Sasarannya yaitu pertumbuhan sektor jasa, lama kunjungan wisatawan, dan meningkatnya PAD sektor Wisata. Kebijakannya meliputi; 1. Pariwisata berbasis masyarakat melalui pola pembangunan Desa Wisata untuk meningkatkan pertumbuhan sektor jasa 2. Memperkuat daya saing melalui pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisata, memperpanjang lama tinggal dan belanja wisatawan 3. Peningkatan pembangunan sarana prasaran umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran pariwisata. Fokus penulisan penulis pada upaya peningkatan jumlah, jenis maupun kualitas fasilitas umum dan fasilitas pariwisata pada obyek dan daya tarik wisata yang diharapkan berdampak pada peningkatan jumlah usaha jasa, dan lama tinggal wisatwan yang akan datang berkunjung. Empat Klasifikasi ODTW Berdasarkan status kepemilikan, ODTW Kabupaten di Manggarai Timur dapat diklasifikasikan ke dalam 4 Empat kelompok kepemilikian, yaitu ODTW milik Pemerintah Daerah, milik orang per orang individu, milik komunitas atau masyarakat adat/suku, milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA, dan milik Dinas Kehutanan Propinsi NTT. Pola yang dipraktikkan selama ini berturut turut penyerahan atau peralihan hak milik dari indivu tertentu hibah atau dari masyarakat adat/suku, sertifikasi lahan, perencanaan master plan/detailed design dan terakhir pelaksanaan pembangunan fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata. Sertifikat lahan merupakan salah satu syarat daerah penerima DAK fisik bidang pariwisata. Hal ini dimaklumi sebab 62% sumber anggaran bidang pariwisata berasal dari DAK. Apakah pola pengalihan hak milik ini efektif diterapkan untuk 97% ODTW belum dikelola untuk pertumbuhan sektor usaha jasa, peningkatan jumlah kunjungan dan PAD sebagaiman indikator sasaran kebijakan yang telah ditetapkan? CBT, PAD dan PDRB Pilihan arah kebijakan pariwisata berbasis masyarakat CBT, menuntut perubahan paradigma pendekatan pola pengelolaan. Dalam pilihan pariwisata berbasis masyarakat, masyarakat adalah agen utama. Mereka tidak lagi obyek sasaran semata melainkan sebagai pelaku yang menjalankan juga fungsi manajerial mulai dari perencanaan hingga evaluasi kegiatan pariwisata. Setidaknya merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi bersama mereka. Dengan konsep ini Konsep ini, Penghasilan Asli Daerah PAD bukan merupakan satu-satunya sasaran akhir, melainkan Penghasilan Domestik Bruto atau penghasilan per kapita masyarakat di sekitar obyek atau suatu wilayah. Karena itu, parameter untuk mengukur kinerja bukan saja PAD, melainkan bertumbuh dan meningkatnya jumlah sektor usaha jasa pariwisata masyarakat, seperti warung makan, home stay, usaha ekonomi kreatif skala rumah tangga, dan usaha-usaha jasa pariwisata lainnya. Hal ini sejalan dengan indikator daya beli masyarakat dalam IPM atau indikator perekonomian masyarakat dalam mengukur kemajuan sebuah daerah. Merujuk pada dasar pemikiran ini, maka pola pengelolaan ODTW berdasarkan klasifikasi status kepemilikan ODTW berikut, dapat didiskusikan dan dipertimbangkan bersama untuk diaplikasikan dalam seluruh proses penyelenggaraan kepariwisataan di Kabupaten Manggarai Timur. 1. Pola Pengelolaan ODTW dengan Hibah Salah satu skema pengelolaan yang dapat dipertimbangkan adalah skema hibah. Skema pengelolaan hibah adalah peralihan hak atau kepemilikan atas barang baik dari pemerintah atau dari masyarakat ke pemerintah pilihan Skema hibah ini dapat diterapkan pada ODTW Budaya seperti Situs Sambilewa, Watunggene, atau situs Compang Riwu. ODTW Budaya diketahui masih dimanfaatkan dalam pelaksanaan berbagai ritus adat yang masih dipertahankan oleh komunitas adat setempat. Skema ini telah dipraktikan selama ini terhadap beberapa ODTW Budaya. Terhadap pola ini, dapat dipertimbangkan skema bagi hasil dari penyediaan dan pengelolaan beberapa fasilitas umum dan fasilitas pariwisata yang dibangun. 2. Pola Pengelolaan ODTW dengan Tukar Menukar Skema ini dapat diterapkan pada ODTW dengan status kepemilikan individu. Skema pengelolaan ini dilakukan dengan cara menukar barang tanah atau bangunan dengan nilai yang minimal sama. Model ini ditujukan untuk memaksimalkan manfaat dari ODTW tertentu. Skema pengelolaan ODTW ini dapat diterapkan pada lahan di beberapa ODTW seperti Permandian air panas Rana Roko, Liang Mbala. Tentu tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku. 3. Pola Pengelolaan dengan Pengadaan Tanah Skema ini dapat diterapkan pada ODTW milik individu atau komunitas adat. Penerapan skema ini dilakukan dengan pengadaan lahan pada ODTW tempat pembangunan fasilitas umum dan fasilitas pariwisata. Hal ini sesuai dengan amanat PP No 19 tahun 2021. Dalam ketentuan itu disebutkan bahwa Pemda dimungkinkan untuk membeli tanah untuk kepentingan umum. Namun tetap mengacu pada kemampuan keuangan daerah. 4. Pola Pengelolaan ODTW yang berada pada kawasan Badan Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA dan atau Dinas Kehutanan dapat mempertimbangkan pola pemanfaatan sebagaimana diatur dalam PP Nomor 28 Tahun 2020 tentang perubahan atas PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah. Skema pengelolaan dalam ketentuan dimaksud meliputi upaya pemanfaatan atau pendayaagunaan atas barang milik negara maupun daerah. Pilihannya meliputi sewa pakai, kerja sama pemanfaatan, bangun serah guna dan bangun guna serah adalah skema pengelolaan yang bisa dinegosiasikan kepada pengelola maupun pengguna atau kuasa pengguna barang. Skema pengelolaan ODTW ini dapat diterapkan pada beberapa ODTW yaitu Danau Rana Mese, Air Terjun Cunca Rede, dan Batu Kelamin di Puncak Gunung Poco Ndeki. Pelaksanaan pilihan pola pengelolaan ODTW ini perlu mendapatkan persetujuan bersama dengan legislatif daerah. Hal ini dengan terlebih dahulu dilakukan penyusunan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan ODTW. Perda itu akan menjadi dasar bagi eksekutif atau OPD teknis untuk menjalankannya. Tidak kala penting adalah peran serta masyarakat dalam mewujudkan cita cita yang ditetapkan pemerintah melalui kebijakannya. Memaksimalkan peran sektor pariwisata sebagai salah satu primadona PAD maupun PDRB daerah bukanlah pekerjaan muda. Dibutuhkan tenaga yang besar, inovasi, kreativitas, kerja sama lintas sektor, dan lintas kepentingan. Kolaborasi, sinergisitas, dan integrasi antar stakeholders sangat dibutuhkan untuk mendukung sektor ini. Aksesibilitas yang memadai, sarana air minum dan jaringan listrik maupun jaringan internet adalah beberapa infrastruktur dasar yang dibutuhkan. Gelombang wisatawan menuju obyek dan daya tarik wisata pasca pandemi Covid-19 adalah peluang sekaligus tantangan yang mesti diraih. Opini ini adalah bentuk bakti penulis untuk memantik diskusi yang bisa melahirkan ide sekaligus semangat baru mencintai daerah ini dengan sepenuh hati. Keberadaan kita hari ini sebagai penyedia jalan bagi generasi daerah ini agar mereka tidak lagi menghadapi massalah yang sama di kemudian hari. Penulis adalah ASN pada Pemda Manggarai TimurTulisanini bertujuan mengurai langkah pastoral untuk mewujudkan partisipasi aktif umat dalam liturgi di Paroki St. Antonius Mbeling-Manggarai NTT sebagaimana yang tertuang dalam Sacrosantum Concilium Vatikan II. Di Paroki Mbeling kehidupan liturgi mendapat tantangan yang hebat. Umat yang hadir dalam perayaan liturgi bersifat pasif.
Borong, Vox NTT- Siswa SMA Negeri 5 Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, NTT berhasil meraih juara dua kategori Cipta dan Baca Puisi dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional FL2SN tingkat MKKS se-Kabupaten Manggarai Timur. Lomba ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Hardiknas 2 Mei 2023. Lomba yang diikuti oleh sebanyak 46 sekolah itu diselenggarakan di SMAN 5 Poco Ranaka, Mano, Kecamatan Lamba Leda Selatan selama tiga hari dimulai 28 hingga 30 April kemarin. Pemilik nama lengkap Josefine Pedrova Januarti 17 itu berhasil mengukir prestasi gemilang mengharumkan nama baik SMAN 5 Lamba Leda yang berlokasi di Rehut, Desa Golo Munga Barat, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Eva, begitu ia akrab disapa yang saat ini duduk di kelas XI itu merupakan warga Rehut Compang, Desa Golo Munga Barat. Eva mengatakan, kesuksesan yang diraihnya tidak terlepas dari dukungan dan doa orang tuanya, seluruh siswa serta guru SMAN 5 Lamba Leda. Ia mengaku, puisi yang berjudul “Garuda Masa Depan” itu merupakan hasil karya yang ia ciptakan sendiri dengan bantuan guru pembimbingnya. “Saya sangat terharu dan bangga karena bisa meraih prestasi kategori Cipta dan Baca Puisi,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin 01/05/2023. Putri keempat dari pasangan Viktor Aman dan Veronika Iman itu menjelaskan, dirinya memiliki motivasi yang besar dan niat serta kemauan yang kuat untuk bisa mengukir prestasi gemilang sehingga bisa mengharumkan nama baik SMAN 5 Lamba Leda. Salah satu guru pembimbing, Martinus Nusri, mengatakan, pihaknya selalu memberi motivasi kepada siswa. Bahkan kata dia, pihaknya selalu membimbing dengan hati untuk bisa meraih prestasi. Alumni Universitas Flores itu mengakui bahwa, dirinya selaku pembimbing harus mengenal dengan baik karakter siswa secara lebih dekat. Guru pembimbing juga terang dia, dituntut untuk membuat perencanaan yang matang agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Pembimbing dapat mendidik, mengarahkan, dan melatih siswa untuk menampilkan yang terbaik pada saat lomba berlangsung. “Persiapan kami selama satu minggu lebih latihan. Meskipun masuk hari libur saat itu. Kami tetap semangat latihan setiap sore,” ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp. Guru pembimbing utama, Gabriella Dian James, mengatakan, dirinya selalu memberikan motivasi kepada siswanya agar bisa meraih prestasi. Alumni Universitas 45 Makassar itu mengaku, pihaknya ingin membuktikan bahwa, meski SMAN 5 berlokasi di kampung, namun bisa bersaing dengan sekolah lain di Manggarai Timur. “Kami ingin menunjukkan kepada sekolah lain bahwa SMAN 5 Lamba Leda memang berada di kampung, bahkan daerah terpencil, tetapi bisa bersaing dengan sekolah-sekolah di kota,” ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp. Sementara itu, Kepala Sekolah Kepsek SMA Negeri 5 Lamba Leda, Fransiskus Kam, mengatakan, pihaknya merasa sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh siswanya. Ia juga mengapresiasi guru pembimbing karena telah bekerja secara maksimal dalam rangka mengharumkan nama baik SMAN 5 Lamba Leda. “Terima kasih kepada teman-teman guru pembimbing karena berkat motivasi dari semua para guru sehingga bisa meraih prestasi ini,” ujarnya. Kepsek Frans berharap kepada siswa dan guru SMAN 5 Lamba Leda agar bisa mempertahankan prestasi ini dan bisa meningkatkan prestasi yang diraih saat ini. “Pokoknya sangat bangga dan saya mengucapkan terima kasih kepada guru dan siswa yang juara lomba, karena dapat mengharumkan SMAN 5 Lamba Leda,” ucapnya. Untuk diketahui, juara satu kategori Cipta dan Baca Puisi dalam kegiatan FL2SN yang digelar setiap tahun itu diraih oleh siswa SMAK St. Arnoldus Mukun kemudian juara dua diraih siswa SMAN 5 Lamba Leda. Selanjutnya juara tiga diraih oleh siswa SMAN 2 Lamba Leda, peringkat empat diraih SMAN 6 Elar. Peringkat lima diraih SMA Pancasila Borong dan disusul SMAN 4 Kota Komba. [VoN] Webinaryang dipandu Director Tribun Network , Febby Mahendra Putra, tersebut dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi NTT yang ke-63 Tahun 2021. Webinar ini diselenggarakan oleh Pos Kupang bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Johny menyebutkan, Manggarai Ti mur dialokasi pembangunan 66 tower BTS, sehingga menduduki peringkat kedua di NTT.