Findthe best available short domain names. Contribute to jcrocholl/nxdom development by creating an account on GitHub.
Collection Fee FIF - Setiap nasabah aktif FIF yang masih memiliki beban angsuran pasti akan memiliki tanggal jatuh tempo untuk angsuran jatuh tempo tersebut akan ditentukan sesuai dengan tanggal realisasi pinjaman yang sudah kita kita diwajibkan untuk membayar angsuran setiap bulan maksimal pada tanggal jatuh jika Nasabah belum membayar angsuran setelah melewati tanggal jatuh tempo ?Tentu sesuai dengan kesepakatan dalam kotrak bahwa kita sebagai Nasabah akan dibebankan denda atas keterlambatan pembayaran tahukah Anda bahwa selain dikenakan denda kita juga dibebankan Collection Fee atas keterlambatan pembayaran tersebut ?Collection Fee dan Denda Keterlambatan FIFRasanya bukan hal yang salah jika kita dibebankan denda atas keterlambatan pembayaran memang kita sebagai Nasabah sudah menyalahi perjanjian dimana dalam perjanjian tersebut sudah ditetapkan tanggal jatuh tempo saja masalah yang biasanya muncul adalah apakah besaran denda tersebut sudah dicantumkan didalam perjanjian ?Jika sudah dicantumkan artinya kita sebagai Nasabah sudah menyetujui beban atas denda tersebut dengan pola dan persentase yang juga sudah saat terjadi keterlambatan selain denda FIF juga membebankan Collection Fee atas keterlambatan itu Collection Fee FIF ?1. Penghitungan Denda FIFSebelum membahas tentang Collection Fee mari kita lihat sedikit tentang denda keterlambatan pembayaran angsuran keterlambatan pembayaran FIF biasanya dihitung perhari sesuai dengan besaran denda keterlambatan per hari maka jika kita terlambat selamat 15 hari maka total dendanya adalah Juga Cara Menghitung dan Membayar Denda Keterlambatan Angsura FIFUntuk besarnya persentase denda yang dibebankan silahkan cek pada kontrak yang telah Collection Fee FIFSelanjutnya mari kita bahas tentang Collection Fee FIF yang juga dibebankan kepada pengalaman urutan penagihan yang dilakukan oleh FIF adalah sebagai berikut 3 hari sebelum tanggal jatuh tempo kita akan ditelepon dan diingatkan tetapi ini kadang tidak dilakukanHari ke-1 sampai dengan hari ke-3 keterlambatan pembayaran Nasabah akan ditelepon oleh pihak FIF dengan menyebutkan total angsuran beserta dengan dendanyaJika sampai dengan hari ke-3 kita belum juga melunasi angsuran maka data kita akan dialihkan ke kolektorPada saat data kita dialihkan ke kolektor maka secara otomatis akan ada kunjungan ke rumah kita sebagai kepada kita sebagai Nasabah ini akan dikenakan biaya yang dulu besarnya biaya tersebut adalah Rp. pandemi COVID19 ternyata biaya penagihan atau Collection Fee tersebut dinaikan menjadi tersebut akan langsung ditambahkan kedalam tagihan bulan berjalan jumlah yang harus dibayarkan oleh Nasabah menjadi Angsuran + Denda + saya pada prinsipnya ini bukan sebuah masalah jika besarnya Collection Fee tersebut sudah dicantumkan didalam rasa perusahaan sebesar FIF tidak mungkin membebankan uang yang hitungannya tidak banyak yang terjadi adalah Nasabah tidak memahami atau bahkan tidak membaca kotrak secara itu penting bagi kita jika akan mengajuakn pinjaman baik di FIF atau lembaga keuangan lainnya untuk membaca dan memahami kontrak atau perjanjian sebelum mengakhiri tulisan ini penting untuk disampaikan bahwa saya bukan bagian dari FIF atau Karyawan saja saya pernah menjadi Nasabah FIF dalam waktu yang cukup panjang, untuk itu jika ada kesalahan dalam pembahasan diatas silahkan bertahu saya dan dengan senang hati saya akan pembahasan kita kali ini tentang Collection Fee FIF dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.
ýŠxøãÞ½Šh„Üv}›ÄÆV 9,6ÿ õÏ ôH =‚ qšÍZÍÓÙ䘙kžJæšÛó©tºCÀe ü=¦5™ ».)¦[fŽ^Ü Û; ÿñ¸°*ú­djGOrFnÇÊéˆ(P ™ “˜³ò7¦E˜- Ÿ AãÍLbš ™É™ãé] ÊÌ̘ãMŸÉæ-ÙéÍÏŽ.e°¥!Þøùãô š éL ¯ iïpi?árÅqŲ JG EŠŸw'\`˜Ë¶CPZÙÌm0 K~U0t— O ΑGÆ‹¼|.Ÿ' oðòb
Pahami istilah – istilah umum pada Proses Collection Divisi Collection merupakan salah satu komponen penting dalam perusahaan Pembiayaan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Leasing. Dalam suatu perekonomian bisnis baik perusahaan mikro, menengah atau perusahaan besar sekalipun tidak luput dari kebutuhan kredit. Sejak zaman dahulu hingga sekarang kesehatan kredit merupakan tolak ukur bagi suatu lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan pemberi kredit. Kelancaran kredit yang diberikan ke customer dapat mempengaruhi perkembangan dan laba perusahaan itu sendiri. Kelancaran kredit tersebut juga merupakan hasil dari kerja keras staff penagihan. Seperti yang diketahui, pada umumnya staff penagihan atau Collection merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan perkreditan. Kali ini kita tidak lagi membahas apa itu collection dan bagaimana cara kerja collection, akan tetapi sekarang saatnya kita mengenal lebih dalam istilah-istilah umum pada proses Collection. Due Date adalah tanggal jatuh tempo pembayaran debitur yang didapatkan berdasarkan akad kredit atau tanggal cetak tagihan/ Day Past Due atau overdue days adalah jumlah hari tertunggak yang dihitung dari due date amount adalah angsuran atau cicilan atau balance debitur yang sudah jatuh tempo yang belum dibayar atau menunggak sebelum dilakukannya proses hapus buku WO/CO.Balance OD balance overdue adalah total amount outstanding cicilan/angsuran/balance tertunggak, yang biasa dapat di-breakdown berdasarkan bucket penagihan debitur sebelum proses hapus buku write-off/charge-off, mis Balance Past Due 1 – 30, Balance 30DPD, Balance 60DPD, adalah penampungan seluruh account/debitur berdasarkan jumlah hari tertunggak/DPD, contoh Current Bucket DPD 0, Past Due Bucket DPD 1 – 30, 30DPD Bucket DPD 31 – 60, 60DPD Bucket DPD 61 – 90, hingga ke bucket Write off/Charge adalah jumlah pemburukan akibat pengaliran flows dari bucket yang satu ke bucket yang lain dalam satu periode, yang dapat direpresentasikan dalam flow rate persentase amount, flow amount dan flow Back adalah kebalikan dari flow yaitu jumlah perbaikan akibat adanya pembayaran dari bucket terburuk ke bucket sebelumnya dalam satu periode yang dapat direpresentasikan dalam roll back rate persentation amount, roll back amount dan roll back Balance adalah jumlah outstanding balance/angsuran/AR yang berhasil diselamatkan akibat adanya perbaikan/pembayaran sebelum masuk ke bucket WO di masing – masing bucket dalam satu collect adalah jumlah pembayaran payment yang dilakukan oleh debitur atas seluruh tunggakan, umumnya berlaku untuk sebagai target untuk account sering kali disingkat Repo/Unit Tarikan adalah proses penarikan unit debitur yang dijadikan sebagai agunan dikarenakan wanprestasi, baik berdasarkan aturan perusahaan maupun penyerahan secara sukarela dalam rangka pengambilalihan piutang bermasalah Rate adalah harga jual yang diperoleh dari penjualan/pelunasan unit dibagi dengan total amount outstanding principle unit pada saat dilakukan on Repossess LOR adalah kerugian yang muncul dari selisih nilai jual unit tarikan setelah dikurangi dengan sisa amount principle ditambah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usaha penarikan unit. Jika ditambah dengan biaya proses penarikan disebut LOR Netto, namun jika tidak ditambah dengan biaya proses penarikan disebut LOR BrutoNet Cash In NCI atau Recovery adalah seluruh pembayaran yang masuk dari penyelesaian account WO/CO baik dengan cara penjualan unit WO maupun pelunasan unit WO, setelah dikurangi biaya piutang yang adalah Perkiraan tentang keadaan yang akan datangPrediksi adalah Ramalan/Prakiraan dari proyeksi yang lebih akurat dengan menggunakan data sekarang atau data pada periode yang sama di tanggal/bulan/semester/tahun yang lalu sebagai acuan/ adalah suatu angka/nilai yang harus dicapai dalam suatu periode Off WO/ Charge-off CO adalah penghapusbukuan piutang debitur yang telah melewati overdue days/DPD hari tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan, dimana pada umumnya > 180 hari Provisi adalah pencadangan terhadap account-account yang berpotensi menimbulkan kerugian di masa yang akan datang berdasarkan nilai Promise to Pay adalah hasil negosiasi yang didapatkan dari debitur berupa adanya janji bayar, yang direpresentasikan dalam amount janji bayar dan tanggal janji bayar, yang biasanya dijadikan salah satu acuan performance target PTP adalah realisasi pembayaran yang dilakukan debitur atas PTP/janji bayar berdasarkan komitmen amount dan tanggal janji bayar, yang biasanya dijadikan salah satu acuan performance target adalah salah satu layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk memberikan potongan pembayaran kepada debitur, baik berupa persentase potongan maupun amount potongan atas variabel tagihan debitur, misal potongan pinalti, potongan denda/late charge adalah biaya yang dikenakan kepada debitur atas telat pembayaran dari tanggal jatuh tempo/due date yang disepakati, baik dalam bentuk persentase maupun fixed adalah pengkategorian debitur berdasarkan jumlah hari tertunggak/DPD/Overdue Days sesuai dengan aturan OJK, yaitu Lancar, Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Itulah penjelasan istilah-istilah umum Collection. Seluruh pihak dalam perusahaan lebih leluasa mengelola dan memonitor kinerja pada sistem Collection. Semua berlangsung secara real-time dan tersimpan langsung dalam system. Sudahkah perusahaan Anda memiliki System Collection yang memumpuni? eCentrix Collection System menjadi solusi yang siap membantu perusahaan Anda! untuk info lebih lanjut silahkan hubungi sales By Daniel Adrian 28 Februari 2022
Apaitu PPOB ? PT CUM; Deposit; Fee; Pendaftaran. Daftar Loket; Daftar Korwil; Daftar Collecting Agent (CA) WhatsApp. PPOB dengan Modul Terlengkap dan Fee Terbesar. PPOB SBPays PT Cipta Usaha Makmur memiliki fee yang cukup besar , fee akan kami akumulasikan dalam 1 bulan dan akan kami kirimkan setiap awal bulan. Fee 500: MAF: Admin 0
Collection fee itu apa?1 MenjawabArti kata "premium collection fee Biaya penagihan premi" - Istilah Asuransi. Biaya yang dikeluarkan oleh penanggung untuk penagihan premi. Biaya yang dikeluarkan oleh penanggung untuk penagihan Data - *Semua konten dibagikan, dan dicetak ulang dari Internet. Jika ada pelanggaran atau kesalahan, silahkan hubungi kami untuk menghapusnya. Email feedback Terkait Kredit motor berhenti apakah uang bisa dikembalikan? Ia mengatakan, pengembalian aset apabila cicilan motor terkendala, bisa dilakukan. "Sebenarnya bisa saja, ada di Fidusia aturannya dan tergantung kesepakatan antara kreditur dan debitur," jelasnya saat dihubungi MOTOR Plus Online, Sabtu 17/7/2021.21 jul 2021 898 kode bank apa? Login ke aplikasi internet banking Anda. Pilih TRANSFER > PERMATA BANK atau masukkan kode bank 013. Masukkan kode perusahaan untuk Gojek 898 dan nomor HP-mu yang terdaftar pada aplikasi Gojek contoh 8980812 XXXXXX. Pekerjaan di FIFGROUP apa saja? Ulasan FIF Group Berdasarkan PosisiField Marketing bekas Dijual175 Titik Inspeksi 1 Tahun Garansi Harga Tetap, Tanpa Biaya Tersembunyi Jaminan 5 Hari Uang Kembali 2019 Toyota AGYA G TRD km 4,5 tahun Jakarta 2020 Toyota AGYA G TRD km 3,5 tahun Jakarta 2020 Honda BRIO SATYA E km 2,5 tahun Jawa Barat 2019 Toyota AGYA G TRD km 4,5 tahun Jakarta 2019 Toyota AGYA G STD km 4,5 tahun Banten Lihat LebihGambar Honda JazzVideo Honda JazzHonda City Hatchback RS CVT Apa bedanya sama Honda Jazz?? Test DriveALL NEW 2020 HONDA JAZZ Crosstar Hybrid HATCHBACKKamu Juga Suka

Learn3000 words in Telugu, a language spoken by nearly 100 million people in South India! By doing this set, you'll understand more than 80% of what you w

ArticlePDF Available AbstractThis article analyzes the concept of fee based services in Islamic banks. Islamic banks are financial institutions that provide various forms of transactions, one of which is to provide various types of transactions in the field of service or fee based service. This service service consists of various kinds of service products according to the type of contract. In terms of service, banks obtain revenue in the form of fee-based income service. Fee based income comes from costs intended to facilitate the implementation of transactions or financing. This service facility is provided to customers and non-bank customers. In this writing using a type of descriptive qualitative research. The limitations in this writing are focused on the concept of income of Islamic banks in the form of fee-based income service. Fee based income comes from administrative costs that come from transactions in transfer, collection, clearing, bank guarantees, letters of credit, and other payment services. These contracts in the concept of fee based income services include Al Wakalah, Al-Kafalah, Al-Hawalah, Ar-Rahn, and Qardh. الملخص البنوك الإسلامية هي مؤسسات مالية تقدم أنواعًا مختلفة من المنتجات ، أحدها في قطاع الخدمات, تتكون الخدمات التي تقدمها البنوك الإسلامية من أنواع مختلفة من منتجات الخدمات التي تتوافق مع نوع العقدها من حيث هذه الخدمة يحصل البنك علىالدخل القائم على الرسوم. يأتي الدخل على أساس الرسوم من التكاليف التي تهدف إلى تسهيل تنفيذ المعاملات أو التمويل، تقدم المصارف الإسلامية تسهيلات الخدمات للعملاء أو غير العملاء. يشمل مفهوم الخدمات الدخل المستند إلى الرسوم في الخدمات المصرفية الإسلامية الوكلة، والكفلة، والحولة، والرهن، والقرض. AbstrakArtikel ini menganalisis tentang konsep fee based services dalam bank syariah. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang menyediakan berbagai macam bentuk transaksi, salah satunya ialah menyediakan berbagai macam transaksi dibidang pelayanan jasa atau fee based service. Pelayanan jasa ini terdiri dari berbagai macam produk layanan sesuai dengan jenis akadnya. Dalam hal pelayanan jasa, bank memperoleh pendapatan yang berupa fee based income service. Fee based income berasal dari biaya-biaya yang ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan transaksi ataupun pembiayaan. Fasilitas pelayanan jasa ini diberikan kepada nasabah maupun bukan nasabah bank tersebut. Dalam penulisan ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Batasan dalam penulisan ini difokuskan pada konsep pendapatan bank syariah dalam bentuk fee based income service. Fee based income berasal dari biaya-biaya administrasi yang berasal dari transaksi jasa transfer, inkaso, kliring, bank garansi, letter of credit, dan jasa pembayaran dalam konsep fee based income services ini diantaranya adalah Al-Wakalah, Al-Kafalah, Al-Hawalah, Ar-Rahn, dan Qardh. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 235Volume 01, No. 02 Juli – Desember 2018KONSEP FEE BASED SERVICES DALAM PERBANKAN SYARIAHYutisa Tri CahyaniIntitut Agama Islam Negeri Ponorogoemail yutisatricahyani92 article analyzes the concept of fee based services in Islamic banks. Islamic banks are nancial institutions that provide various forms of transactions, one of which is to provide various types of transactions in the eld of service or fee based service. This service service consists of vari-ous kinds of service products according to the type of contract. In terms of service, banks obtain revenue in the form of fee-based income service. Fee based income comes from costs intended to facilitate the implementation of transactions or nancing. This service facility is provided to customers and non-bank customers. In this writing using a type of descriptive qualitative research. The limitations in this writing are focused on the concept of income of Islamic banks in the form of fee-based income service. Fee based income comes from administrative costs that come from transactions in transfer, collection, clearing, bank guarantees, leers of credit, and other payment services. These contracts in the concept of fee based income services include Al Wakalah, Al-Kafalah, Al-Hawalah, Ar-Rahn, and Qardh. صخلاAbstrak Artikel ini menganalisis tentang konsep fee based services dalam bank syariah. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang menyediakan berbagai macam bentuk transaksi, salah satunya ialah menyediakan berbagai macam transaksi dibidang pelayanan jasa 236Yusa Tri Cahyaniel Barka Journal of Islamic Economics and Businessatau fee based service. Pelayanan jasa ini terdiri dari berbagai macam produk layanan sesuai dengan jenis akadnya. Dalam hal pelayanan jasa, bank memperoleh pendapatan yang berupa fee based income ser-vice. Fee based income berasal dari biaya-biaya yang ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan transaksi ataupun pembiayaan. Fasilitas pelayanan jasa ini diberikan kepada nasabah maupun bukan nasabah bank tersebut. Dalam penulisan ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Batasan dalam penulisan ini difokuskan pada konsep pendapatan bank syariah dalam bentuk fee based income service. Fee based income berasal dari biaya-biaya administrasi yang berasal dari transaksi jasa transfer, inkaso, kliring, bank garansi, let-ter of credit, dan jasa pembayaran dalam konsep fee based income services ini diantaranya adalah Al-Wakalah, Al-Kafalah, Al-Hawalah, Ar-Rahn, dan Konsep Jasa, Bank SyariahPENDAHULUANPerbankan Syariah merupakan lembaga keuangan yang memiliki konsep bebas bunga dalam menjual produk-produknya. Nisbah atau pendapatan dalam perbank syariah berupa bagi hasil, margin, biaya administrasi, dan fee. Bagi hasil merupakan pendapatan bank dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Margin merupakan pendapatan bank dari pembiayaan yang didasarkan pada akad jual beli murabahah, salam dan istishna. Sedangkan fee dan biaya administrasi merupakan pendapatan bank dari sektor Hal di atas merupakan konsep perbankan syariah dalam memperoleh pendapatan atau berbagai macam jenis keuntungan yang didapat, produk perbankan syariah di bidang jasa ini merupakan salah satu sektor pendapatan yang saat ini dikembangkan oleh bank-bank syariah. Ber-bagai macam produk baru dapat dikeluarkan oleh bank dengan cara 1 Abdul Ghofur Anshori, Perbakan Syariah di Indonesia Yogyakarta Gajah Mada University Press, 2009, 152. Konsep Fee Based Services dalam Perbankan Syariah237Volume 01, No. 02 Juli – Desember 2018meminta fatwa kepada Dewan Syariah NasionalDSN Majelis Ulama Indonesia MUI. Pengeluaran produk baru tersebut memerlukan izin dari Bank Indonesia BI sebagai pemegang otoritas BI akan mengkaji berbagai macam permintaan produk baru perbankan syariah tersebut, sebelum diaplikasikan dalam perbankan syariah. Ke-mudian apabila sudah mendapatkan izin dari BI, MUI mengeluarkan syarat dan ketentuan dalam produk-produk akad perbankan syariah, yang kemudiandiatur dalam bentuk fatwa DSN satu fungsi utama bank syariah adalah memberikan pelayanan jasa kepada pihak yang memerlukannya, baik nasabah atau bukan nasabah. Pelayaan jasa yang diberikan oleh bank syariah sesuai dengan jenis akadnya diantaranya adalah akadwakalah, kaf-alah, hawalah, rahn, qard, dan Transaksi jasa perbankan syariah merupakan suatu bentuk akad pelengkap, yang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah pelak-sanaan pembiayaan. Dalam akad pelengkap ini, pihak bank syariah dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad. Besarnya pengganti biaya tersebut di-gunakan untuk menutupi biaya-biaya yang adanya biaya-biaya transaksi jasa yang ada, pihak bank syariah menerima pendapatan dalam bentuk fee based awal beroperasinya Bank Umum Syariah di Indonesia, banyak yang beranggapan bahwa bank syariah hanya melaksanakan kegiatan sosial, sehingga banyak yang tidak tahu bahwa bank syariah juga melaksanakan kegiatan usaha bidangpelayanan jasa seperti transfer, inkaso,kliring, bank garansi, leer of credit, pembayaran gaji, pembayaran telpon dan pelayanan jasa lainnya. Dalam konteks men-jalankan fungsi jasa perbankan ini, yang harus diperhatikan oleh nasabah adalah prinsip apa yang dipergunakan sehingga sinergis 2 Ismail, Perbankan Syariah Jakarta Kencana Prenada Media, 2013, Indah Nuhyatia, “Penerapan dan Aplikasi Akad Wakalah pada Produk Jasa Bank Syariah”, dalam jurnal Economic Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam Vol. 3 No. 2, 2013,94-95. 238Yusa Tri Cahyaniel Barka Journal of Islamic Economics and Businessdengan akad yang dari latar belakang diatas, tulisan ini akan mengupas bagaimana implementasi pelayanan jasa dalam perbankan syariah dan korelasinya dengan akad yang digu-nakan sebagai elemen pokok. AKAD AL-WAKALAHPemberian kuasa wakalah merupakan suatu perjanjian dimana seseorang mendelegasikan atau menyerahkan sesuatu wewenang kekuasaan kepada seseorang yang lain untuk menyelenggarakan sesuatu urusan, dan orang lain tersebut menerimanya, dan melaksanakannya untuk dan atas nama pemberi Sayyid Sabiq wakalah merupakan pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada yang lain dalam hal-hal yang dapat ini, banyak orang yang mewakilkan urusannya kepada orang lain karena berbagai alasan. Ada yang karena tidak ada waktu untuk melaksanakan urusannya sendiri, atau karena memang ses-eorang tersebut tidak memiliki kemampuan teknis dalam mengurus suatu Maka dari itu akad wakalah berkembang kuasa ini tentu saja ada yang bersifat sukarela, ada yang bersifat prot, dengan pemberian semacam upah/fee kepada pi-hak yang menerima kuasa. Namun dalam praktik biasanya pemberian kuasa dilaksanakan dengan cuma-cuma, kecuali jika diperjanjikan Ada atau tidaknya upah kepada penerima kuasa itu ter-gantung kesepakatan kedua belah pihak. Dalam qih berdasarkan ruang lingkupnya wakalah dibedakan menjadi tiga macam yaitu9 1 Wakalah al mutlaqah; yaitu mewakilkan secara mutlak, tanpa batasan waktu dan untuk segala Wiroso, Produk Perbankan Syariah Jakarta LPFE Usakti, 2009,. Sayyid Sabiq, Fikih Sunat Sayit Sabiq Bandung Al-Ma’arif, 1997, hlm. Ghafur Ashori, Perbankan Syariah, hlm. Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer Jakarta Gema Insani Press, 2001, hlm. 32. Konsep Fee Based Services dalam Perbankan Syariah239Volume 01, No. 02 Juli – Desember 2018lah al muqayyadah; yaitu menunjukkan wakil untuk bertindak atas namanya dalam urusan-urusan tertentu. 3 Wakalah al ammah; yaitu perwakilan yang lebih luas dari al-muqayyadah tatapi lebih sederhana dari SYARIAHDasar hukum tentang kebolehan pemberian kuasa ini adalah al-Qur’an yang mengisahkan tentang Ashabul Kah Surat Al-Kah ayat 19 sebagai berikut  Artinya Dan Demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka sudah berapa lamakah kamu berada disini?”. mereka menjawab “Kita berada disini sehari atau setengah hari”. berkata yang lain lagi “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada di sini. Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia Berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada masa Rasulullah Saw. juga pernah terjadi pemberian kuasa terhadap sahabatnya, antar lain pemberian kuasa untuk menikahkan, membayar utang dan memeliharanya. Wakalah sebagai bentuk tolong menolong yang diridhoi oleh Allah ini juga didasarkan pada sabda rasulullah Saw. yang artinya“Dan Allah akan menolong hambaNya selama hamba-hambaNya mau menolong saudara-saudaranya”.Disamping itu juga telah terdapat kesepakataan Ijma’ dari kaum muslimin untuk memperbolehkan setiap muslim melakukan 240Yusa Tri Cahyaniel Barka Journal of Islamic Economics and Businessakad/perjanjian wakalah. Hal ini terjadi karena termasuk jenis ta’awun tolong-menolong atas dasar kebaikan dan taqwa, yang sangat dian-jurkan dalam al-Qur’an dan sunah Rasulullah DALAM PERBANKAN SYARIAHDalam skema al-Wakalah akan lebih jelas diketahui posisi bank syariah dan nasabah pengguna jasa bank syariah. Bank syariah wakil mendapat kuasa dari nasabah muwakil untuk melakukan tugas Taukil atas nama pemberi Berikut skema al-Wakalah 6 nasabah muwakil untuk melakukan tugas Taukil atas nama pemberi Berikut skema al-Wakalah Keterangan 1 Nasabah dan investor melakukan kontrak dengan bank syariah untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Bank syariah akan melaksanakan pekerjaan atas permintaan nasabah dan investor. 2 Bank syariah mendapatkan fee atas pekerjaan yang dilakukan. 3 Beberapa pelayanan jasa yang dapat dilakukan dalam akad al-wakalah antara lain transfer, kliring, intercity, clearing, collection, letter of credit, dan payment. AKAD AL-KAFALAH Dalam kontek Islam penanggungan hutang dikenal dengan istilah kafalah, yaitu orang yang diperbolehkan bertindak berakal sehat berjanji menunaikan hak yang wajib ditunaikan orang lain atau berjanji menghadirkan hak tersebut di 11Ismail, Perbankan Syariah,194-195. NASABAH MUWAKIL BANK SYARIAH WAKIL INVESTOR MUWAKIL Taukil = Produk - Transfer - Kliring - Inkaso/ Collection - Intercity Clearing - Letter of Credit - Payment Keterangan 1 Nasabah dan investor melakukan kontrak dengan bank syariah untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Bank syariah akan melaksanakan pekerjaan atas permintaan nasabah dan investor. 2 Bank syariah mendapatkan fee atas pekerjaan yang dilakukan. 3 Beberapa pelayanan jasa yang dapat dilakukan dalam akad al-wakalah 10 Ghafur Ashori, Perbankan Syariah, 165. 11 Ismail, Perbankan Syariah,194-195. Konsep Fee Based Services dalam Perbankan Syariah241Volume 01, No. 02 Juli – Desember 2018antara lain transfer, kliring, intercity, clearing, collection, leer of credit, dan AL-KAFALAHDalam kontek Islam penanggungan hutang dikenal dengan istilah kafalah, yaitu orang yang diperbolehkan bertindak berakal sehat berjanji menunaikan hak yang wajib ditunaikan orang lain atau berjanji menghadirkan hak tersebut di demikian dalam perjanjian pertanggungan utang disyaratkan adanya kal, ashiil, makfullaahu dan makfulbihi. Kail adalah orang yang wajib melakukan penanggungan, sedangkan ashiil adalah orang yang berhutang dan membutuhkan seorang penanggung. Makfullaahu yaitu orang yang memberikan hutang, sedangkan makfulhi adalah sesuatu yang dijadikan jaminan atau tanggungan, baik berupa jaminan kebendaan ataupun jaminan Persyaratan tersebut harus terpenuhi M. Syai Antonio al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penangung kal kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Kafalah juga berarti mengalihkan tangung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai SYARIAHDasar hukum mengenai akad memberi kepercayaan ini dapat dipelajari dalam al-Qur’an pada bagian yang mengisahkan Nabi Yusuf dalam Q. S Yusuf 72 sebagai berikut12 Abu Bakr Al-Jazairi Jabir, Ensiklopedi Muslim Minhajul Muslim Jakarta Darul Falah, 2001,530. 13 Ghafur Ashori, Perbankan Syariah, hlm. Muhammad Sya’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik Jakarta Gema Insani Pers, 2001,123. 242Yusa Tri Cahyaniel Barka Journal of Islamic Economics and BusinessArtinya Penyeru-penyeru itu berkata “Kami kehilangan piala Raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan mem-peroleh bahan makanan seberat beban unta, dan aku menjamin terhadapnya”.IMPLEMENTASI DALAM PERBANKAN SYARIAHDalam praktiknya implementasi akad kafalah ini dalam bank syariah adalah dalam bentuk bank garansi. Bank garansi yaitu tindakan dari garantor dalam hal ini bank untuk menjamin bahwa jika seseorang tidak menunaikan kewajibannya, misalnya tidak membayar hutang-hutangnya, si garantor tersebutlah yang akan melaksanakan/ mengambil alih kewajiban dalam kegiatan pemberian jasa-jasa perbankan kepada na-sabah, bank dapat memberikan jasa-jasa pemberian bank garansi, sepanjang tidak bertentangan/melanggar dari peraturan perundang-undangan termasuk Peraturan Bank Indonesia. Pemberian bank garansi ini sudah merupakan produk berupa jasa yang ditawarkan dalam rangka mendapatkan lanjut dapat disampaikan beberapa hal terkait denagn produk berupa bank garansi ini, yaitu17 1 Dalam suatu pemberian fasilitas bank garansi, setidaknya terdapat 3 pihak yaituPihak pemberi garansi dalam hal ini bank; Pihak yang digaransi dalam hal ini nasabah bank; Pihak penerima garansi dalam hal ini adalah pihak ketiga bouwheer. 2 Pihak-pihak yang dijamin nasabah bank memiliki kewajiban pe-kerjaan atau hutang kepada pihak ketiga atau bouwheer. 3 Timbulnya garansi, biasanya karena diminta oleh bouwheer kepada nasabah bank, dan menerbitkannya dengan pertimbangan bisnis opportunity income.Teknis penerapan akad kafalah sebagai produk perbankan syariah dibidang jasa dapat berpedoman pada SEBI No. 10/14/DPbS tanggal 15 Ghafur Ashori, Perbankan Syariah, Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi The Bankers Hand Book Bandung PT Citra Aditya Bakti, 2005,158. Konsep Fee Based Services dalam Perbankan Syariah243Volume 01, No. 02 Juli – Desember 201817 Maret 2008. Di dalam SEBI disebutkan bahwa kegiatan pelayanan jasa dalam bentuk jasa pemberian jaminan atas dasar Akad kafalah, berlaku persyaratan paling kurang sebagai berikut 1 Bank bertindak sebagai pemberi jaminan atas pemenuhan kewajiban nasabah terha-dap pihak Bank wajib menjelaskan kepada nasabah mengenai karakteristik jasa pemberian jaminan atas dasar kafalah, serta hak dan kewajiban nasabah sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indo-nesia mengenai transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah. 3 Bank wajib melakukan analisis atas rencana jasa pemberian jaminan atas dasar kafalah kepada nasabah antara lain meliputi aspek personal berupa analisa atas karakter atau aspek usaha antara lain meliputi analisa kapasitas usaha, keuangan, dan prospek usaha. 4 Obyek penjamin harusMerupakan kewajiban pihak/ orang yang meminta jaminan; Jelas nilai, jumlah dan spesikasinya; Tidak bertentangan dengan syariah. 5 Bank dan nasabah wajib menuangkankesepakatan dalam bentuk perjanjian tertulis berupa Akad pemberian jaminan atau dasar kafalah. 6 Bank dapat memperoleh imbalan yang disepakati diawal serta din-yatakan dalam jumlah nominal yang tetap. 7 Bank dapat meminta jaminan berupa Cash Collateral atau bentuk jaminan lainnya atas nilai pinjaman. 8 Dalam hal nasabah tidak dapat memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga, maka Bank melakukan pemenuhan kewajiban nasabah kepada pihak ketiga dengan memberikan dana talangan sebagai Pem-biayaan atas dasar Akad Qardh yang harus diselesaikan oleh Al-HawalahAl-Hawalah atau al-Hiwalah merupakan pemindahan kewajiban membatar utang dari orang yang berutang kepada orang yang berutang lainnya. Al-Hawalah juga diartikan pengalihan kewajiban membayar utang dari beban pihak pertama kepada pihak lain yang berutang kepadanya atas dasar saling istilah Islam merupakan pemindahan beban hutang dari muhil orang 18 Ismail, Perbankan Syariah,206. 244Yusa Tri Cahyaniel Barka Journal of Islamic Economics and Businessyang berutang menjadi tanggunagn muhal alaih atau orang yang berkewajian membayar dibedakan menjadi beberapa jenis. Menurut Hana Ial-Hawalah dibedakan menjadi dua jenis 1 Hiwalah mutlaqah, yaitu seseorang memindahkan hutangnya kepada orang lain dan tidak mengaitkan dengan hutang yang ada pada orang lain dan tidak mengaitkan dengan hutang yang ada pada orang lain. 2 Hiwalah muqayyadah, yaitu seseorang memindahkan utang dan mengaitkan dengan piutang yang ada padanya. Landasan Syariah“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shal-lallahu Alaihi wa Sallam bersabda,’Penundaan pembayaran utang oleh orang kaya adalah kezhaliman. Jika salah seorang diantara kalian diminta untuk mengalihkan utang kepada orang kaya, maka hendaklah di menerimanya’.” HR Bukhari - Muslim.20Aplikasi perbankanBerikut dibawah ini merupakan skema al-Hawalah2110 “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,’Penundaan pembayaran utang oleh orang kaya adalah kezhaliman. Jika salah seorang diantara kalian diminta untuk mengalihkan utang kepada orang kaya, maka hendaklah di menerimanya’.” HR Bukhari - Muslim.20 Aplikasi perbankan Berikut dibawah ini merupakan skema al-Hawalah21 Keterangan 1 Muhil menyuplai barang kepada muhal pembeli. 2 Setelah muhil mengirim barang kepada muhal, namun muhal tidak mampu melakukan pembayaran, oleh karena itu muhil menyerahkan invoice kepada muhal alaih. 3 Muhal alaih membeli tagihan dari muhil dan melaksanakan pembayaran. 4 Muhal alaih melakukan penagihan kepada muhal yang didukung oleh invoice dan muhil. 5 Hasil penagihan berasal dari muhal diserahkan kepada muhal alaih. Dalam praktik bisnis yang dilaksanakan adalah pemindahan hutang secara terikat atau Hiwalah muqayyadah pemindahan hutang atas hutang yang dimiliki 20Mardani, Ayat-Ayat dan Hadis Ekonomi Syariah Jakarta Rajawali Pers, 2014,142. 21Ismail, Perbankan Syariah,208. MUHAL ALAIH BANK SYARIAH MUHIL SUPPLIER MUHAL PEMBELI 5. Bayar 4. Tagih 1. Suplai Barang 2. Invoice 3. Bayar 19 Ghafur Ashori, Perbankan Syariah, Mardani, Ayat-Ayat dan Hadis Ekonomi Syariah Jakarta Rajawali Pers, 2014, Ismail, Perbankan Syariah,208. Konsep Fee Based Services dalam Perbankan Syariah245Volume 01, No. 02 Juli – Desember 2018Keterangan 1 Muhil menyuplai barang kepada muhal pembeli. 2 Setelah muhil mengirim barang kepada muhal, namun muhal tidak mampu melakukan pembayaran, oleh karena itu muhil menyerahkan invoice kepada muhal alaih. 3 Muhal alaih membeli tagihan dari muhil dan melaksanakan pembayaran. 4 Muhal alaih melakukan penagihan kepada muhal yang didukung oleh invoice dan muhil. 5 Hasil penagi-han berasal dari muhal diserahkan kepada muhal praktik bisnis yang dilaksanakan adalah pemindahan hu-tang secara terikat atau Hiwalah muqayyadah pemindahan hutang atas hutang yang dimiliki sebagai gantinya karena kejelasannya dan resiko yang dapat Akad Hiwalah di Perbankan Syariah diprakti-kan dalam beberapa produk sebagai berikut23 1 Factoring atau anjak piutang, para nasabah yang memiliki piutang kepada pihak ketiga memindahkan piutang itu kepada bank. Kemudian bank membayar piutang tersebut dan bank menagih dari pihak ketiga. 2 Post-dated check, bank bertindak sebagai juru tagih , tanpa membayarkan dulu piutang tersebut. 3 Bill Discounting, secara prinsip bill discounting sama dengan akad Hiwalah. Dalam bill discounting nasabah harus membayar fee, sedangkan dalam kontrak hiwalah tidak ada Ar-RahnAr-Rahn atau rahn merupakan perjanjian penyerahan barang yang digunakan sebagai agunan untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. Beberapa ulam mendenisikan rahn sebagai harta yang oleh pemiliknya digunakan sebagai jaminan utang yang bersifat Dikalangan masyarakat, rahn lebih dikenal dengan istilah SyariahLandasan syariah akad Rahn al-Baqarah ayat 283 sebagai berikut22 Ibid., Ibid., Ismail, Perbankan Syariah,209. 246Yusa Tri Cahyaniel Barka Journal of Islamic Economics and Business Artinya Jika kamu dalam perjalanan dan bermu’amalah tidak se-cara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] oleh yang berpiutang. akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanat-nya hutangnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu para saksi Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu dalam Perbankan SyariahDalam skema ar-Rahn, menggambarkan mekanisme transaksi rahn2512 adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Implementasi dalam Perbankan Syariah Dalam skema ar-Rahn, menggambarkan mekanisme transaksi rahn25 Keterangan 1 Nasabah menyerahkan jaminan marhum kepada bank syariah murtahun. Jaminan ini berupa barang bergerak. 2 Akad pembiayaan dilaksanakan antara rahin nasabah dan murtahin bank syariah. 3 Setelah kontrak pembiayaan ditandatangani, dan anggunan diterima oleh bank syariah, maka bank syariah mencairkan pembiayaan. 4 Rahin melakukan pembayaran kembali ditambah dengan fee yang telah disepakati. Fee ini berasal dari sewa tempat dan biaya untuk pemeliharaan anggunan. Akad Qardh 25Ismail, Perbankan Syariah,211-212 MARHUM BIH PEMBIAYAAN MURTAHIN BANKSYARIAHMARHUN JAMINAN RAHIN NASABAH Pembiayaan 2. Akad Pembiaaan4. Pembayaran + Biaya1. Penyerahan Jaminan 25 Ismail, Perbankan Syariah,211-212 Konsep Fee Based Services dalam Perbankan Syariah247Volume 01, No. 02 Juli – Desember 2018Keterangan 1 Nasabah menyerahkan jaminan marhum kepada bank syariah murtahun. Jaminan ini berupa barang bergerak. 2 Akad pembiayaan dilaksanakan antara rahin nasabah dan murtahin bank syariah. 3 Setelah kontrak pembiayaan ditandatangani, dan anggu-nan diterima oleh bank syariah, maka bank syariah mencairkan pem-biayaan. 4 Rahin melakukan pembayaran kembali ditambah dengan fee yang telah disepakati. Fee ini berasal dari sewa tempat dan biaya untuk pemeliharaan QardhQardh atau Iqradh secara etimologi berarti pinjaman. Secara terminologi muamalah ta’rif adalah memiliki sesuatu yang harus dikembalikan dengan pengganti yang merupakan suatu bentuk pinjaman murni yang pengembaliannya tanpa menyertakan satu produk perbankan syariah yang lebih mengarah ke-pada misi sosial adalah qardh. Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam kih, al-Qardh dikategorikan sebagai suatu bentuk akadyang berdasarkan-prinsip tolong-menolongatau Tabarrru’ adalah segala macam perjanjian yang menyang-kut not for prot transaksi nirlaba. Akad Tabarru’ dilakukan dengan tujuan tolong menolong dalam rangka berbuat kebaikan. Imbalan dari akad tabarru’ adalah dari Allah merupakan produk perbankan syariah yang menggunakan akad tabarru’ berdasarkan prinsip tolong Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan di Bank Syariah Panduan Teknis Pembuatan Akad/Perjanjian Pembiayaan pada Baank Syariah Yogyakarta UII Press, 2009, Khotibul Umam, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan Dinamika Perkembangannya di Indonesia Jakarta Rajawali Pers, 2016, Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan Jakarta PT Raja Grando Persada, 2006, 66. 248Yusa Tri Cahyaniel Barka Journal of Islamic Economics and BusinessQardh merupakan produk pembiayaan yang disediakan oleh bankdengan ketentuan bank tidak boleh mengambil keuntungan berapa pun darinya dan hanya diberikan pada saat keadaan emergency. Bank terbatas hanya memungut biaya administrasi dari nasabah. Nasabah hanya berkewajiban membayar pokoknya saja. Untuk jenis qarhd al-hasan pada dasarnya nasabah apabila memang dalam keadaan tidak mampu, ia tidak perlu SyariahKetentuan qardh dalam al-Qur’an terdapat dalam surat al-Hadiid ayat 11 sebagi berikut Artinya Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan balasan pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang dalam Perbankan SyariahGambaran mekanisme al-qard dalam aplikasi bank syariah3014 Ketentuan qardh dalam al-Qur’an terdapat dalam surat al-Hadiid ayat 11 sebagi berikut ٌﱘِﺮَﻛ ٌﺮْﺟَأ ُﻪَﻟَو ُﻪَﻟ ُﻪَﻔِﻋﺎَﻀُﻴَـﻓ ﺎًﻨَﺴَﺣ ﺎًﺿْﺮَـﻗ َﱠا ُضِﺮْﻘُـﻳ يِﺬﱠﻟا اَذ ْﻦَﻣ Artinya Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan balasan pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang banyak. Implementasi dalam Perbankan Syariah Gambaran mekanisme al-qard dalam aplikasi bank syariah30 Keterangan 1 Kontrak perjanjian qard dilaksanakan antara bank dan nasabah. 2 Nasabah menyediakan tenaga untuk mengelola usaha dan bank syariah menyerahkan modal sebagai investasi. 3 Bila terdapat keuntungan 100% dinikmati oleh nasabah, tidak dibagi hasilkan dengan syariah. 4 Pada saat pembayaran atau jatuh tempo, maka nasabah mengembalikan 100% modal yang berasal dari bank syariah, tanpa ada tambahan. PENUTUP 30Ismail, Perbankan Syariah, 214-215. NASABAH BANK SYARIAH PROYEK USAHA KEUNTUNGAN Qard 100% 4. Modal 100% 29 Ismail, Perbankan Syariah, 214-215. Konsep Fee Based Services dalam Perbankan Syariah249Volume 01, No. 02 Juli – Desember 2018Keterangan 1 Kontrak perjanjian qard dilaksanakan antara bank dan nasabah. 2 Nasabah menyediakan tenaga untuk mengelola usaha dan bank syariah menyerahkan modal sebagai investasi. 3 Bila terdapat keuntungan 100% dinikmati oleh nasabah, tidak dibagi hasilkan dengan syariah. 4 Pada saat pembayaran atau jatuh tempo, maka nasabah mengembalikan 100% modal yang berasal dari bank syariah, tanpa ada jasa yang ditawarkan bank syariah merupakan suatu upaya perbankan syariah dalam mengembangkan produk layanan di dalam bank syariah itu sendiri. Fee based income itu sendiri merupakan pendapatan bank atas pelayanan produk jasa. Fee based income berasal dari biaya-biaya administrasi yang berasal dari transaksi jasa transfer, inkaso, kliring, bank garansi, leer of credit, pembayaran gaji, pembayaran telpon dan sebagainya. Konsep jasa yang ditawarkan tersebut menggunakan akad diantaranya adalahAl-Wakalah, Al-Kafalah, Al-Hawalah, Ar-Rahn, RUJUKANAnshori, Abdul Syariah di Indonesia, Yogyakarta Gajah Mada University Press, Muhammad Sya’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta Gema Insani Pers, Perbankan Syariah. Jakarta Kencana Prenada Media, Abu Bakr Muslim Minhajul Muslim. Jakarta Darul Falah, Adiwarman Islam Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta Gema Insani Press, Adiwarman A., Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta PT Raja Grando Persada, dan Hadis Ekonomi Syariah. Jakarta Rajawali Pers, 2014. 250Yusa Tri Cahyaniel Barka Journal of Islamic Economics and Akad Pembiayaan di Bank SyariahPanduan Teknis Pembuatan Akad/Perjanjian Pembiayaan pada Baank Syariah. Yogyakarta UII Press, Kredit dan Bank Garansi The Bankers Hand Book. Bandung PT Citra Aditya Bakti, Sunat Sayit Sabiq. Bandung Al-Ma’arif, Syariah Dasar-dasar dan Dinamika Perkembangannya di Indonesia. Jakarta Rajawali Pers, Perbankan Syariah,Jakarta LPFE Usakti, Nuhyatia. “Penerapan dan Aplikasi Akad Wakalah pada Produk Jasa Bank Syariah”, dalam jurnal Economic Jurnal Ekonomi dan Hukum IslamVol. 3 No. 2 Tahun 2013. ... Keuntungan yang diperoleh dari usaha 100% dinikmati oleh nasabah. Nasabah mengembalikan dana tersebut 100% modal tersebut kepada bank saat jatuh tempo Cahyani, 2018. Dalam akad ini, nasabah hanya membayar pinjaman pokok. ...... Pihak bank melakukan pembayaran atau pembiayaan kepada supplier dan pihak perbankan melakukan penagihan kepada nasabah dengan dukungan invoice dan supplier. Kemudian hasil penagihan diserahkan kepada pihak bank Cahyani, 2018. ...... Adapun contoh kegitan dari akad wakalah, yaitu pembukuan L/C Letter Of Credit Import Sharia and Letter Of Credit Export Sharia, penitipan, ajak piutang factoring, wali amanat, pencairan cek inkaso, investasi reksadana syariah, pengiriman uang transfer, pembiayaan rekening koran syariah, asuransi syariah. Dalam akad ini, bank menerima imbalan fee dari nasabah atas jasa yang ditawarkan Cahyani, 2018. ...Ika Nazilatur RosidaMuhammad YazidMustofa MustofaThe agricultural capital is the main factor in the agribusiness research employed correlational and descriptive qualitative research aims to describe the efficiency of the sharia banks inagribusiness financing. Also, it gives the contribution of agribusiness insupporting the economy in Indonesia during covid-19 pandemic. Theresults show that Sharia Bank financing experienced a remarkableincrease during the covid-19 pandemic. Sharia bank financing isconsidered the best choice to deal with fluctuations in the harvest priceand speculation of harvest. The agricultural sector's contribution to theeconomy has always increased during the covid-19 pandemic.... Fee based income merupakan salah satu jenis pendapatan operasional lainnya yang dilakukan oleh bank untuk menambah laba bersih tanpa mengurangi beban operasional. Menurut Cahyani 2018, dalam hal pelayanan jasa, bank memperoleh pendapatan yang berupa fee based income service. Fee based income berasal dari biayabiaya yang ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan transaksi ataupun pembiayaan. ... Fitria Ayu Lestari NiuYoulanda HasanFee-based income which is another operating income is proportional to the banking operational income. The elements of operating income included in the group fee based income are commission and provision income, income from foreign exchange or foreign exchange transactions and other operating income. This study aims to describe the comparison of the acquisition of fee-based income in conventional banks and Islamic banks by using secondary data in the form of financial reports in 2014-2015 which were analyzed for comparison using ananalysis intercompany basis through a descriptive quantitative approach. The results showed that the comparison of fee-based income in the conventional bank group was surpassed by Bank Mandiri, which was able to achieve the highest fee-based income compared to BRI and BNI in the 2014-2018 period. Whereas the sharia bank group was outperformed by Bank Syariah Mandiri with the highest fee-based income compared to BRIS and BNIS in the 2014-2018 period. The acquisition of fee-based income in the conventional bank group compared to Islamic banks was outperformed by Conventional Banks namely Bank Mandiri, which each year significantly won the fee-based income highest. Whereas in the proportion of fee-based income to operating income at conventional banks, Bank Mandiri was still in the first position with the highest proportion of followed by BNI in the second position and BRI in the third position. As for Islamic banks, the average proportion of fee-based income to operating income was also occupied by Bank Syariah Mandiri with a gain of followed by BRIS in the second position with and the last BNIS of MusliminReksiana Reksiana Wildan Munawarp> Abstract The development and ever-changing curriculum of university offers some possibilities for socio-educational innovation of the high-level education. It includes Pesantren -based University. Constructivist learning process may further develop such an innovation. It is designed as a flexible curriculum and multi-interpretable model of implementation and adjustable contents of learning with high focus to the practice and disseminating of knowledge. Surely, it may pave the way for designing and creating socio-educational engineering, such as building strong character and high focus to the disseminating and practice of sharia entrepreneurship. This study aims to designing constructive model of learning to disseminate and create a strong bones and practical type of sharia entrepreneurship in the milieu of Islamic boarding school Pesantren as it is reflected in the Pesantren Darunnajah. The research method is done through evaluative instrumental method of curriculum accompanied by critical review of learning process theories. It is done based on library research, qualitative approach as well as constructive model. It offers agenda setting of socio-educational reference and applicative model. It deserves to produce and contribute an authentic result, while such a constructive framework of educational inquiry is still rare and in the process of becoming. The result be it is proven that constructive learning process can be an alternative for developing concept as well as practical model for Pesantren -based University. Abstrak Perkembangan dan kurikulum universitas yang terus berubah menawarkan beberapa kemungkinan untuk inovasi sosio-pendidikan dari pendidikan tingkat tinggi. Termasuk Universitas berbasis Pesantren. Proses pembelajaran konstruktivis dapat lebih mengembangkan inovasi semacam itu. Ini dirancang sebagai kurikulum yang fleksibel dan model implementasi multi-interpretable dan isi pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan fokus tinggi pada praktik dan penyebaran pengetahuan. Tentunya dapat membuka jalan untuk merancang dan menciptakan rekayasa sosio-edukasi, seperti membangun karakter yang kuat dan fokus yang tinggi hingga sosialisasi dan praktik kewirausahaan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pembelajaran yang konstruktif untuk menyebarluaskan dan menciptakan tipe kewirausahaan syariah yang kuat dan praktis di lingkungan perguruan tinggi Islam Pesantren seperti yang terefleksikan dari Pesantren Darunnajah. Metode penelitian dilakukan melalui metode kurikulum instrumental evaluative disertai dengan kajian kritis terhadap teori proses pembelajaran. Hal ini dilakukan berdasarkan penelitian kepustakaan, pendekatan kualitatif serta model konstruktif. Menawarkan agenda setting referensi sosio-pendidikan dan model aplikatif. Ia layak untuk menghasilkan dan menyumbangkan hasil yang otentik, sementara kerangka konstruktif penyelidikan pendidikan seperti itu masih jarang dan dalam proses menjadi. Hasilnya adalah terbukti bahwa proses pembelajaran yang konstruktif dapat menjadi alternatif untuk mengembangkan konsep maupun model praktis untuk Universitas berbasis Pesantren. Keywords Constructivism, Design Model, Pesantren-based University, Sharia Entrepreneurship.
HeCollection fee itu apa ? Blm Paham aku Banyak banget 25rb Tolong dijelaskan biar mengerti baru kali ini soale ,, Denda masih tanggung jawab emang telat , Lah ini Collection fee ini apa ?
Jakarta - Dalam artikel sebelumnya telah dibahas tentang apa itu SLIK serta isinya dan seberapa penting score kredit dalam kehidupan orang khusus di luar negeri. Di Indonesia kita punya hal yang mirip dalam penilaian dunia perbankan di Indonesia, collectable atau kolektabilitas tingkat ketertagihan ini dibagi menjadi 5 tingkatan. Dimulai dari collectable 1 atau dikenaldengan coll 1 sampai dengan collectable 5 atau coll 5. Apa artinya? Yuk kita harus diingat adalah klasifikasi kolektibilitas di atas ditentukan oleh lamanya tunggakan yang dilewatkan oleh debitur. Seberapa lama? Kita bahas di artikel di bawah ya. Coll / Kol 1Coll 1 atau kolektabilitas 1 ini adalah tingkat ketertagihan yang selalu diinginkan untuk debitur maupun kreditur. Tingkat ketertagihan untuk Coll 1 ini adalah lancar, yang dalam arti kata tidak ada keterlambatan baik pembayaran bunga maupun pokok tergantung jenis kredit/pinjaman yang anda miliki. Artinya pemilik predikat ini layak disebut debitur baik dan idaman para pencari / Kol 2Coll 2 terjadi ketika lama tunggakan tidak terbayarkan antara 1-90 hari. Hal ini dikenal dengan istilah batuk-batuk alias debitur yang mulai sesekali terlambat dalam membayar cicilannya atau bisa dikatakan sedang dalam perhatian debitur yang masuk coll 2, bank biasanya melakukan telecollection atau penagihan via telefon. Bank yang rajin bisa saja langsung berkirim surat atau menawarkan restrukturisasi angsuran jika status coll 2 Anda skema kredit mungkin bisa lebih meringankan cicilan Anda. Tapi, bunga yang harus Anda bayarkan otomatis akan lebih / Kol 3Kol 3 adalah mereka yang masuk kedalam posisi kurang lancar. Dari sisi tagihan, coll 3 mempunyai tagihan yang tidak terbayarkan selama 91 - 120 hari. Masuk ke coll 3, restruktur sudah pasti ditawarkan jika bank masih melihat kemampuan bayar Anda. Akan tetapi, intensitas berkunjung nagih mereka akan lebih / Kol 4Kol 4 ini dapat dikatakan meragukan. Anda yang sudah tidak melakukan pembayaran atau tunggakan selama 121 - 180 hari akan masuk ke dalam kategori ini. Untuk Coll 4, sepertinya fase ini hanya peralihan saja menuju macet atau coll kunjungan, bank biasanya mulai memperhitungkan nilai agunan yang Anda serahkan ke bank. Hal ini berlaku untuk kredit beragunan, ya. Untuk multiguna atau kartu kredit, dari coll 3 saja, biasanya pihak bank sudah tak mau lagi berurusan dengan Anda, mereka akan menggunakan jasa pihak ke 3 atau dikenal dengan nama debt collector alias tukang / Kol 5Ini adalah fase terakhir. Dalam kondisi ini status kredit atau hutang anda sudah macet. Anda yang masuk kedalam kategori coll 5 sudah menunggak lebih dari 180 hari. Jika ada agunan, maka pihak bank akan mulai melakukan proses lelang proses ini, jika memang aset Anda bagus. Lebih disarankan untuk menjualnya secara mandiri untuk kemudian menutup utang Anda ke bank dan mengambil sisa penjualan aset Anda. Jika masih ada!Itu sebabnya penting untuk menjaga kesehatan keuangan anda dan menjaga rasio cicilan Anda. Rasio cicilan ini bisa dihitung dengan menggunakan rumus financial check up. Ada beberapa rasio di FCU financial check up yang berhubungan dengan hutang yang harus anda jaga tingkat melakukan financial check up anda bisa melakukannya secara gratis di beberapa situs produk dan/atau keuangan. Salah satunya situs bisa juga melalui aplikasinya yaitu Moneesa yang bisa diunduh di kesehatan keuangan, ada juga aplikasi menghitung kebutuhan asuransi gratis bisa diunduh di bagi yang berminat belajar merencanakan keuangan secara Islami atau Syariah Financial Planning bisa lhooo ikutan kelas Syariahnya, info ada di lagi berhutanglah dengan baik dan benar agar tidak memberikan cacat pada rekor anda. Mengapa? Karena akan dibahas di artikel berikutnya. Simak Video "Drama KPR" [GambasVideo 20detik] eds/eds

Lelakiitu dengan tidak sabar-sabar bertanya. "Apakah syarat-syarat itu, wahai Aba Ishak?" Ibrahim bin Adham berkata, "Syarat pertama, Showcase At-Taqwa Martyrs specifically aims to collect funds for Helping the victim of the landslide.The events will be beginning after the Asar prayer with a mini showcase held at the Plain of Independence

CBINnsmpÿÿÿÿ, NSMP hdr på © Guzheng Tremolo ChiOrchPPcat map ll @ fi A `c ? V[ ! ST QR NO ) LM % JK GH EF BC ( @A $ >? ; q ·Ø7™°OÂ Mtç ý¶•ôãù
jÌËü©‘4@æÜá"®R J/I^t hÀ9R qfêÈÊ;ÒWÿæns$™®Ã“ šÿYKˆùS™x­åº*$g d€Ø’eÁ Fÿ Ò¯Ù ;OI µ¸ñš &¼rü€ÉÕå>«Z{bÒ ÿ/ZŒQpŽ

Hasilatau pengembalian atas dana yang disalurkan. Hal ini bergantung pada bidang usaha pembiayaan yang dilakukan. • 2. Fee yang diperoleh atas penjualan jasa2 yang dilakukan. • Hasil atas penyaluran dana melalui SGU berupa pendapatan sewa atau bunga sewa;

Ab3wD1.
  • sf05yizvgr.pages.dev/465
  • sf05yizvgr.pages.dev/617
  • sf05yizvgr.pages.dev/807
  • sf05yizvgr.pages.dev/659
  • sf05yizvgr.pages.dev/39
  • sf05yizvgr.pages.dev/58
  • sf05yizvgr.pages.dev/126
  • sf05yizvgr.pages.dev/53
  • sf05yizvgr.pages.dev/150
  • sf05yizvgr.pages.dev/108
  • sf05yizvgr.pages.dev/612
  • sf05yizvgr.pages.dev/170
  • sf05yizvgr.pages.dev/517
  • sf05yizvgr.pages.dev/346
  • sf05yizvgr.pages.dev/628
  • apa itu collection fee fif